Mantan Menteri Pertanian dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil mengucapkan selamat kepada penggantinya, Menteri ATR/BPN yang baru, Hadi Tjahjanto.
Hal itu disampaikan dalam serah terima jabatan yang berlangsung di Kantor Kementerian ATR/BPN usai perombakan kabinet pada Rabu 15 Juni 2022.
Sofyan mengatakan dirinya dan Hadi Tjahjanto memiliki banyak kesamaan. Yang pertama adalah mereka yang berusia di atas 40 tahun. Yang satu lebih, yang lain sedikit,” katanya, Kamis (16 Juni).
Persamaan kedua adalah kumis yang sama. Tapi pas Pak Hadi jadi panglima, saya cium gurunya karena kumis Pak Hadi lebih tebal,” candanya.
Sofyan pun demikian, sehingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggilnya karena akan direshuffle katanya. Dia bertanya siapa penerusnya. Presiden Jokowi pun menjawab, Menteri ATN/BPN yang baru akan dijabat oleh Hadi Tjahjanto.
Alhamdulillah, dua jempol diberikan kepada Pak Hadi. Dan teman-teman di ATR/BPN sangat senang mendengar Pak Hadi jadi Menteri di sini,” kata Sofyan.
Sebab, seluruh ASN di Kementerian ATR/BPN mengetahui bahwa Hadi Tjahjanto adalah orang yang baik dan prajurit sejati yang berbakti kepada bangsa.
Mari kita hentikan mafia tanah yang sekarat
Sofian kemudian memulai beberapa program yang akan menjadi alam selama masa jabatan Hadi Tjahjanto.
Yang pertama adalah reforma agraria. Ini merupakan bagian terlemah dari program kementerian karena gagal memenuhi target yang ditetapkan Presiden Jokowi.
Dalam reforma agraria ini banyak hal yang perlu dibenahi seperti sengketa hutan dengan perkebunan, sengketa antara masyarakat dengan kehutanan dan juga puluhan ribu desa mati di kawasan hutan.
Dalam hal ini, Sofyan mengakui program ini cukup maju karena sejauh ini sudah ada 80 juta bidang tanah yang sudah mendapatkan sertifikat.
Mudah-mudahan ini semua bisa cepat diselesaikan dengan kepemimpinan Pak Hadi,” kata Sofyan.
PR kedua adalah mafia tanah. Mafia sangat mengkhawatirkan keberadaan mereka. Saat ini Kementerian ATR/BPN sedang mendapatkan bantuan dari kepolisian untuk membongkar mafia tanah tersebut. Tiga perwira polisi senior bekerja di kementerian.
Bukan tugas yang mudah karena korbannya banyak sekali,” kata Sofyan Djalil.
Be the first to reply