Korea Utara dikatakan telah mengalihkan pekerja kantor dan pabrik untuk mengirim mereka ke lahan pertanian yang dilanda kekeringan, kata media setempat, Rabu (4/5/2022), dilansir Reuters. Hal ini bertujuan untuk mengatasi krisis pangan yang melanda Korea Utara.
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un telah memerintahkan beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis pangan di negaranya. Korea Utara diketahui dilanda krisis pangan sejak pertengahan 2021.
1. Penyebab krisis pangan di Korea Utara
Dalam beberapa bulan terakhir, Korea Utara mengalami krisis pangan. Pandemi COVID-19 telah menghambat pasokan pangan di berbagai daerah. Kim Jong-un juga menyalahkan topan atas kematian produksi pertanian di negaranya.
Kim juga mengingatkan semua orang tentang peristiwa pahit di Korea Utara pada 1990-an, yang menyebabkan jutaan penduduk setempat sekarat karena kelaparan, The Conversation melaporkan.
Misalnya, kekeringan dan banjir musiman juga merupakan ancaman bagi ketahanan pangan Korea Utara Dengan sistem irigasi yang tidak memadai dan infrastruktur lainnya, pemerintah Korea Utara mengalami kesulitan untuk mengatasi masalah ini.
2. Pekerja kantor dan pabrik ditugaskan untuk menutup sumber air baru
Rodong Sinmun News dari Korea Utara melaporkan bahwa pekerja kantor dan pabrik telah diminta oleh pemerintah Korea Utara untuk membantu para petani mendistribusikan peralatan pompa. Mereka juga diminta untuk mengembangkan sumber air baru di daerah rawan kekeringan.
Kebijakan ini ditingkatkan untuk mencegah kekeringan musiman yang mempengaruhi produktivitas pertanian Korea Utara. Pemerintah Korea Utara dilaporkan memobilisasi semua sumber daya yang tersedia untuk meminimalkan dampak kekeringan pada krisis pangan.
Upaya sistematis dan agresif sedang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran publik dan memobilisasi semua sumber daya yang tersedia untuk mencegah kerusakan tanaman akibat kekeringan sebelumnya, ‘Rochten die’.
3. WFP memperkirakan lebih dari 40 persen warga Korea Utara kelaparan
Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan US News 11 juta warga Korea Utara kelaparan menjelang pandemi COVID-19. Artinya, lebih dari 40 persen penduduk Korea Utara terkena dampak krisis pangan.
Angka itu bisa berfluktuasi mengingat beberapa Korea Utara mengalami kekeringan musiman dan banjir. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Korea Utara telah bekerja sama untuk mengizinkan pekerja sosial memasuki wilayah tersebut.
Pemerintah Korea Utara juga dikabarkan telah memulai kerja sama perdagangan dengan negara lain, khususnya terkait impor. Meski begitu, kebijakan impor tersebut dikatakan belum menyelesaikan masalah dengan baik, mengingat Korut telah menghadapi sanksi internasional dari berbagai negara.
Be the first to reply