Tingkat hunian atau okupansi kamar hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada saat musim Lebaran menjelang Lebaran.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat tingkat hunian sebesar 90,8% selama masa libur Idul Fitri.
Wisatawan yang datang ke Yogyakarta didominasi oleh wisatawan dari DKI Jakarta, disusul oleh wisatawan dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan dan Sumatera.
Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan okupansi hotel berbintang di DIY mencapai lebih dari 90% mulai 3-5 Mei. Dalam kasus non-bintang, di sisi lain, mencapai 70 hingga 80%. Secara keseluruhan okupansi untuk bintang dan non bintang mencapai 90,8%.
Alhamdulillah, sejak 3 Mei hingga 5 Mei, kumulatif tingkat hunian hotel baik berbintang maupun tidak berbintang mencapai 90,8%. Wisatawan masih didominasi DKI Jakarta, disusul Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, dan Sumatera,” kata Deddy di Yogyakarta, Sabtu (5/7/2022).
Menurut Deddy, pencapaian ini sangat membanggakan bagi dunia perhotelan do-it-yourself, karena banyak yang mengencangkan ikat pinggang sejak pandemi Covid-19 dua tahun lalu. Namun kini diakuinya industri perhotelan bisa bernapas lega.
Alhamdulillah, setelah dua tahun saya bisa bernafas lega sekarang, bahasa Jawa jadi canggung,” ujarnya.
Deddy menambahkan, pihaknya memperkirakan okupansi akan meningkat pada akhir Mei menjelang Hari Nasional pekan depan.
Kami perkirakan kunjungan wisatawan didominasi oleh kelompok keluarga dan bisnis,” katanya.
Be the first to reply